Menonton film ini rasanya seperti gabungan dari film Transformer, Godzilla dan sedikit sentuhan film Jurassic Park karena karakter robot dan monster yang berperang sekaligus para pilot yang merupakan orang-orang terpilih yang mampu mengendalikan robot. Jalan ceritanya sebenarnya hampir mirip dengan kebanyakan film - film bergenre 'Monster' dimana didalam nya ada pemain utama, pejabat yang berwenang dan para ilmuwan yang berusaha tahu segalanya. Cukup menegangkan dan dari segi pengambilan gambar serta animasi 3D nya yang cukup keren sebenernya namun entah mengapa buat saya 'aksen' para pemain seperti kurang familiar karena mungkin kebanyakan aktornya bukan dari Amerika (kecuali Idris Elba) sehingga terasa sedikit janggal ketika menonton. Lalu adegan film dimana Jaeger dan Kaiju berperang di laut serta di kota, terasa seperti flashback menonton film Ultraman waktu masih SD (anak 90an cin!) terutama karena film ini dibantu para pemain Jepang serta lokasi cerita paling banyak diambil di kota Hongkong. Film ini cukup menarik untuk ditonton ketika banyaknya film action di dominasi oleh para jagoan superhero, namun menurut saya bukan salah satu film yang menonjol untuk genre film Monster dan setelah menonton sekali, kesan yang saya dapatkan hanya keren saja, tapi kalo untuk kepuasaan atas ketegangannya sih standar. Cocok untuk ditonton saat malam minggu dikamar dan lagi ga ada kerjaan apa-apa terus diluar ujan heheheheh.......(kebiasaan dirumah). Film ini ga punya soundtrack yang khusus hanya score yang biasa dipakai di film action.
Translate
Friday, September 23, 2016
Review : Pacific Rim (2013)
Sinopsis : Menceritakan tentang monster alien yang datang dari dunia lain melewati lubang penyebrangan dari dasar laut yang menimbulkan serangan-serangan pada manusia di bumi, Kaiju. Demi menyelamatkan dunia dari serangan mosnter-monster Kaiju, pemerintah mengadakan program robot raksasa untuk melawan para monster yang di sebut Jaeger. Awalnya, program Jaeger di kendalikan oleh seorang pilot dari ruang di dalam kepada Jaeger namun diketahui bahwa seorang pilot saja tidak mampu mengendalikan robot raksasa sehingga bisa berakibat fatal pada sang pilot itu sendiri hingga akhirnya Jaeger saat ini di desain double pilot. Dua pilot tersebut nantinya akan di bantu alat agar dapat menyatukan kedua pikiran mereka sehingga dapat bertempur menjadi satu. Kedua saudara Becket, Raleigh and Yancy mengendalikan salah satu Jaeger terbaik yang pernah ada, Gipsy Danger. Di awal cerita, Raleigh and Yancy bertempur melawan Kaiju yang berakibat kegagalan fatal dan menewaskan Yancy yang terlempar keluar dari dalam ruang kendali dan menjadikan Raleigh terpaksa menyelesaikan pertempuran sebagai solo pilot. Setelah lima tahun kemudian, program Jaeger di hentikan oleh pemerintah dan di gantikan dengan dinding pelindung untuk setiap kota. Marshals Stacker memanggil Raleigh kembali untuk menjadi pilot Gipsy Danger, diluar sepengetahuan pemerintah. Raleigh yang masih dibayang-bayangi kematian saudaranya masih ragu untuk kembali bertempur melawan Kaiju sampai akhirnya ia betermu Mako Mori yang memiliki ingatan akan kekejaman Kaiju yang membantai keluarganya saat masih kecil. Rencana Marshall Stacker untuk meledakan lubang penyebrangan Kaiju dibawah laut dengan bantuan 4 Jaeger terbaik melewati berbagai serangan luarbiasa dari para monster Kaiju. Di akhir cerita, Gipsy Danger berhasil meledakkan lubang penyebrangan dibawah kendali pilot Raleigh dan Mako Mori meskipun sebelumnya Marshall Stacker tewas akibat membantu melawan Kaiju sebagai pilot dari Jaeger Striker Eureka.
Menonton film ini rasanya seperti gabungan dari film Transformer, Godzilla dan sedikit sentuhan film Jurassic Park karena karakter robot dan monster yang berperang sekaligus para pilot yang merupakan orang-orang terpilih yang mampu mengendalikan robot. Jalan ceritanya sebenarnya hampir mirip dengan kebanyakan film - film bergenre 'Monster' dimana didalam nya ada pemain utama, pejabat yang berwenang dan para ilmuwan yang berusaha tahu segalanya. Cukup menegangkan dan dari segi pengambilan gambar serta animasi 3D nya yang cukup keren sebenernya namun entah mengapa buat saya 'aksen' para pemain seperti kurang familiar karena mungkin kebanyakan aktornya bukan dari Amerika (kecuali Idris Elba) sehingga terasa sedikit janggal ketika menonton. Lalu adegan film dimana Jaeger dan Kaiju berperang di laut serta di kota, terasa seperti flashback menonton film Ultraman waktu masih SD (anak 90an cin!) terutama karena film ini dibantu para pemain Jepang serta lokasi cerita paling banyak diambil di kota Hongkong. Film ini cukup menarik untuk ditonton ketika banyaknya film action di dominasi oleh para jagoan superhero, namun menurut saya bukan salah satu film yang menonjol untuk genre film Monster dan setelah menonton sekali, kesan yang saya dapatkan hanya keren saja, tapi kalo untuk kepuasaan atas ketegangannya sih standar. Cocok untuk ditonton saat malam minggu dikamar dan lagi ga ada kerjaan apa-apa terus diluar ujan heheheheh.......(kebiasaan dirumah). Film ini ga punya soundtrack yang khusus hanya score yang biasa dipakai di film action.
Menonton film ini rasanya seperti gabungan dari film Transformer, Godzilla dan sedikit sentuhan film Jurassic Park karena karakter robot dan monster yang berperang sekaligus para pilot yang merupakan orang-orang terpilih yang mampu mengendalikan robot. Jalan ceritanya sebenarnya hampir mirip dengan kebanyakan film - film bergenre 'Monster' dimana didalam nya ada pemain utama, pejabat yang berwenang dan para ilmuwan yang berusaha tahu segalanya. Cukup menegangkan dan dari segi pengambilan gambar serta animasi 3D nya yang cukup keren sebenernya namun entah mengapa buat saya 'aksen' para pemain seperti kurang familiar karena mungkin kebanyakan aktornya bukan dari Amerika (kecuali Idris Elba) sehingga terasa sedikit janggal ketika menonton. Lalu adegan film dimana Jaeger dan Kaiju berperang di laut serta di kota, terasa seperti flashback menonton film Ultraman waktu masih SD (anak 90an cin!) terutama karena film ini dibantu para pemain Jepang serta lokasi cerita paling banyak diambil di kota Hongkong. Film ini cukup menarik untuk ditonton ketika banyaknya film action di dominasi oleh para jagoan superhero, namun menurut saya bukan salah satu film yang menonjol untuk genre film Monster dan setelah menonton sekali, kesan yang saya dapatkan hanya keren saja, tapi kalo untuk kepuasaan atas ketegangannya sih standar. Cocok untuk ditonton saat malam minggu dikamar dan lagi ga ada kerjaan apa-apa terus diluar ujan heheheheh.......(kebiasaan dirumah). Film ini ga punya soundtrack yang khusus hanya score yang biasa dipakai di film action.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment