Translate

Monday, October 3, 2016

Review : Mechanic Resurrection (2016)

 Sinopsis: Arthur Bishop berada di sebuah restoran di Brazil ketika seorang perempuan Asia mendatanginya dan meminta bantuan padanya untuk membunuh musuh dari atasannya. Bishop yang dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin, menolak untuk menerima tawaran itu dan berhasil kabur dengan melompati beranda restoran tersebut setelah sebelumnya menghadapi adu tembak dengan perempuan Asia itu dan bawahannya. Bishop pergi ke pulau Kohlipe yang berada di selatan Thailand dimana sahabatnya Mae sudah menunggunya di pinggir pantai, Bishop tinggal di salah satu cottage di pinggir pantai yang dikelola Mae. Hingga pada suatu malam Mae meminta bantuan Bishop untuk membantu seorang wanita yang menjerit dari sebuah kapal di tengah laut yang diketahui bernama Gina. Gina - dengan terpaksa - diminta oleh musuh Bishop; Craine, mencari perhatian Bishop untuk menolongnya agar Bishop mau menerima tawaran membunuh yang di berikan bawahan Craine di Brazil lalu. Bishop dan Gina akhirnya saling jatuh cinta namun untuk mendesak Bishop, Craine mengirimkan anak buahnya untuk menculik Gina dan memaksa Bishop harus menuruti penawarannya untuk membunuh 3 musuh Craine.
Setiap kali ia berhasil membunuh, Bishop diberikan kesempatan melakukan panggilan video dengan Gina. Yang pertama ia harus membunuh Krill yang berada di penjara di Penang, Malaysia dengan syarat kematiannya harus seperti kecelakaan. Lalu yang kedua, Bishop membunuh Martin Basman dengan memecahkan lantai kolam renangnya yang
berada diatas puncak menaranya dan menewaskan pengusaha tersebut jatuh ke tanah. Yang ketiga ia harus membunuh Max Adams, namun kali ini Bishop mengakali kematian Max untuk memancing anak buah Craine pergi ke kapal selam milik Max dan menghabisi mereka semua di sana. Di akhir cerita, Bishop berhasil membunuh Craine dengan mengikatkannya ke kapal pesiar miliknya yang sudah akan meledak karena bom yang diaktifkan oleh Craine sendiri untuk membunuh Bishop dan Gina.



Film ini menurut saya standar banget alias tidak terlalu okeh karena menurut saya alur ceritanya yang terlalu terburu-buru dan adegan jatuh cinta antara pemain utama, Jason Statham dan Jessica Alba sama sekali tidak terasa. Mungkin karena pembawaan Statham yang dingin dan Alba yang biasanya memang jago dengan adegan percintaan tapi ga ketemu alias ga cocok. Keliatan banget kayak dipaksain, kayak memang hanya untuk urusan film. Dan lagi kenapa film ini dirasa terlalu buru-buru, karena plotnya memang berjalan cepet banget kayak baca cerpen. Sebentar di Brazil, ga lama di Thailand terus 2 hari ketemu langsung saling jatuh cinta itu pasangan, besoknya udah di culik aja. Dan lucunya, baru 2 hari ketemu si Bishop udah kayak sayang banget sama Gina, well...nonsense! Dominanya memang adegan action Statham, ya memang Statham udah terkenal ya dengan film-film genre action, dipenuhin sama aksi-aksi ekstremnya sebagai seorang pembunuh terlatih dan sekaligus mantan militer jadi udah klop banget gerakannya. Dan kisah cintanya itu cuman dirasa numpang lewat, sutradara nya kayak kurang peduli sama feeling adegan percintaan karena film ini memang bukan film drama percintaan. Well....intinya film ini cucok buat nambah-nambah tontonan action aja, menurut saya bukan salah satu yang terbaik tapi tidak buruk juga :D.

No comments:

Post a Comment